Heboh! Sebuah Desa Ganti Nama Jadi “Starlight Princess” Karena Terinspirasi dari Game Slot Gacor
Fenomena unik dan tak biasa datang dari sebuah desa kecil di pelosok Jawa Tengah. Desa yang sebelumnya bernama **Desa Sumberjati** kini resmi mengganti nama menjadi **“Desa Starlight Princess”**, terinspirasi dari game slot online populer yang banyak digandrungi oleh warganya.
“Ini keputusan bersama. Kami semua penggemar Starlight Princess. Jadi ya, sekalian aja desa ini ganti nama biar semangat cuannya makin terasa,” ujar Pak Kamto, kepala desa sekaligus pemain aktif slot dengan level akun VIP Platinum.
Awal Mula: Dari Hobi Warga Jadi Identitas Desa
Perubahan nama ini tidak terjadi begitu saja. Semua bermula dari kebiasaan warga bermain slot online setiap malam. Game yang paling banyak dimainkan? Tidak lain dan tidak bukan: Starlight Princess, dengan karakter putri bersayap, petir multiplier, dan efek visual yang memanjakan mata.
Dalam waktu singkat, warung kopi berubah jadi "basecamp scatter", pos ronda jadi tempat turnamen multiplier, dan obrolan warga lebih sering membahas “petir x100” daripada harga sembako. Bahkan, PAUD di desa ini mengganti nama kelas dari “Kelompok A & B” menjadi “Kelompok Scatter & Tumble”.
Musyawarah Gokil yang Berujung Resmi
Ide ganti nama muncul saat musyawarah desa. Awalnya hanya candaan dari pemuda kampung, tapi karena semua tertawa setuju, usulan itu justru dibawa serius ke tingkat kecamatan. “Kami bikin proposal resmi, lengkap dengan surat dukungan warga. Isinya: alasan perubahan nama demi memperkuat identitas digital desa,” kata Sekretaris Desa dengan bangga.
Anehnya, permohonan itu disetujui. Dengan catatan: nama resmi administrasi tetap “Sumberjati”, tapi secara budaya dan promosi, mereka boleh menggunakan branding **“Desa Starlight Princess”** untuk mengenalkan desa ke dunia luar. Dan benar saja, nama itu langsung viral di media sosial.
Dampaknya: Desa Makin Ramai, Wisatawan Penasaran
Sejak perubahan nama diumumkan, banyak orang berbondong-bondong datang ke desa ini. Mulai dari kreator konten, peneliti budaya internet, hingga pemain slot yang ingin “ziarah digital” ke tempat yang dianggap pusat aura kemenangan.
Warga pun mulai menjual merchandise seperti kaos bertuliskan “Saya Warga Desa Starlight”, gantungan kunci scatter, hingga kopi sachet rasa “Petir x100”. “Yang penting halal dan bawa rezeki,” kata Bu Rini, penjual warung kopi yang dulu hanya jual gorengan, sekarang juga jual token slot.
Penutup
Meski terkesan nyeleneh, kisah “Desa Starlight Princess” menunjukkan bahwa budaya digital bisa menyatu dengan lokalitas dengan cara yang unik dan lucu. Bagi warga desa, nama bukan sekadar identitas administratif—tapi juga simbol semangat, komunitas, dan tentu saja... cuan.
“Kalau nanti ada game baru yang lebih gacor, mungkin kita bisa ganti nama jadi Gates of Olympus 2,” canda Pak Kamto sambil tertawa lepas.